Rumput Teki dan Pemanfaatannya

 

Rumput Teki (Cyperus rotundus) adalah salah satu gulma yang penyebarannya luas. Gulma ini hampir selalu ada di sekitar segala tanaman budidaya, karena mempunyai kemampuan tinggi untuk beradaptasi pada jenis tanah yang beragam. Termasuk gulma perennial dengan bagian dalam tanah terdiri dari akar dan umbi. Umbi pertama kali dibentuk pada tiga minggu setelah pertumbuhan awal. Umbi tidak tahan kering, selama 14 hari dibawah sinar matahari, daya tumbuhnya akan hilang .

Rumput teki merupakan tumbuhan obat yang sering dugunakan adalah bagian rimpang atau umbinya. Kandungan zat berkhasiatnya adalah minyak atsiri, alkaloid, glikosida dan flavonoid yang sering digunakan sebagai diuretika dan stomakika (Depkes RI). Adapun keterangan lain yang menyebutkan bahwa rumput teki ini memiliki khasiat farmakologi sebagai anticandida, antiinflamasi, antidiabetes, antimikroba, antibakteri, antioksidan, analgesic, dan antipiretik.

Dalam sistematika tanaman rimpang teki memiliki

Nama simplisia                 : Cypery rhizome

Nama lain                           : Rimpang teki, Teki

Nama tanaman asal        : Cyperi rotundus L

Keluarga                              : Cyperaceae

Zat berkhasiat utama     : Minyak atsiri, alkaloid, glikosida dan flavonoid

Penggunaan                       : diuretika, stomakika

Dalam formularium ramuan obat tradisional Indonesia rumput teki ini bisa juga digunakan sebagai ramuan untuk biduran, bagian yang digunakan pada rumput teki ini adalah bagian rimpang/umbi. Dosis untuk ramuan biduran ini adalah : 2 x 5 g/hari, setelah makan, Adapun cara pembuatan/penggunaan: bahan direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 gelas, dinginkan, saring dan diminum sekaligus.

Ada banyak sediaan farmasi yang bisa digunakan untuk membuat produk suatu bahan obat, bisa dalam bentuk sediaan cair seperti suspense, emulsi atau sirup, bisa juga sedian setengah padat seperti slep, krim, pasta, atau gel, atau biasa juga dibuat sediaan padat seperti kapsul, pil dan tablet. Untuk sediaan obat tradisional yang sudah banyak beredar diantaranya bentuk cair seperti Curcuma emulsion, atau dalam bentuk cair seperti antangin, tolak angin, atau sediaan tablet antangin tablet, curcuma tablet.

Untuk memudahkan penggunaan rimpang teki yang akan digunakan sebaiknya dibuat suatu sediaan farmasi yang sederhana, yaitu bisa dibuat dengan bentuk sediaan kapsul. Dimana sediaan kapsul ini memiliki keuntungan diantaranya cukup stabil dalam penyimpanan dan transpotasi, dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak, bentuknya lebih praktis dan menarik.

Untuk membuat sediaan kapsul dari rimpang teki ini pertama-tama kita harus kumpulkan bahannya terlebih dahulu, kemudian melakukan sortasi basah, pencucian, dan mengupas bagian luar rimpangnya. Setelah itu baru di Rajang supaya ukurannya lebih kecil dan tipis, kemudian di jemur di bawah sinar matahari dengan cara di tutup kain hitam supaya rimpang tekinya tidak langsung terkena sinar matahari dan supaya penyerapan panasnya merata. Atau bisa juga dengan menggunakan open yang telah dimodifikasi khusus untuk mengeringkan bahan simplisia yaitu vaccum drying ovens. Setelah rimpang teki kering kemudian dilakukan sortasi kering, kemudian pemeriksaan mutu. Karena sediaan rimpang teki ini akan dibuat kapsul maka harus dipastika dulu kadar airnya sesuai dengan literatur yang ditetapkan supaya tidak tumbuh jamur atau kapang. Setelah memenuhi persyaratan tadi maka rimpang teki bisa di rubah bentuk menjadi bentuk ekstarak terlebih dahulu kemudian di kemas di dalam kapsul.

Mengutip hasil penelitian untuk sediaan rimpang teki yang akan dibuat menjadi kapsul harus dibuat menjadi granul, cara pembuatan granul bisa dengan cara granulasi basah dan granulasi kering. Ada beberapa keuntungan dari granulasi basah ini diantaranya akan menghasil granul yang lebih baik dan dapat disimpan lebih lama. Tetapi untuk granulasi basah ini sangat baik untuk bahan yang tahan pemanasan, kalua bahan yang kita pakai itu tidak tahan pemanasan maka harus menggunakan granulasi kering.

Bahan yang digunakan untuk pembuatan garnul ini terdiri dari bahan pengisi, bahan pengikat, bahan perasa, bahan pengawet dan lubrikan. Ada pun zat yang digunakan untuk granulasi tersebut adalah talk, larutan gelatin, laktosa, asam sitrat dan Mg stearate.

Cara pembuatan granul dengan cara garnulasi basah adalah zat pengisi seperti talk dan laktosa, zat aktif , untuk melihat homogenitas nya bisa ditambahkan pewarna dan Asam sitrat. Kemudian semua bahan dicampurkan dalam wadah tertentu dengan ditambahkan bahan pengikat sedikit demi sedikit hingga terbentuk granul. Granul yang terbentuk kemudian di ayak dengan pengayak kemudian di keringkan dalam lemari pengering pada suhu maksimal 60°C. setelah kering kemudian di ayak lagi dengan pengayak supaya menghasilkan bentuk granul yang seragam.

Setelah granul yang di dapat dari proses tadi baru kemudian di tentukan beratnya untuk di masukan ke dalam kapsul sesuai dengan ukuran kapsulnya. Ukuran kapsul yang biasa digunakan adalah no 1 yang mempunyai bobot sekitar 600-700 mg.

 

Oleh : Haris Nurdin, S.Si.,Apt

           Hasmia Bte Hanafi, S.Farm.,M.Kes

           Wira Armawati S.Farm.,M.Kes

One thought on “Rumput Teki dan Pemanfaatannya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *