Yayasan Peduli Negeri Kembali luncurkan Makassar Green and Clean
TEMBUSPAGI-MAKASSAR, Yayasan Peduli Negeri (YPN) meluncurkan ulang Makassar Green and Clean melalui program Bank Sampah 2018. Terdapat sejumlah alasan untuk meluncurkan ulang program ini.
Ketua YPN, Saharuddin Ridwan memaparkan, terdapat sejumlah hal yang melandasi peluncuran ulang program kali ini. Selain menggelorakan kampanye Makassar Green and Clean, terdapat sejumlah hal teknis yang melandasi.
“kita ingin menguatkan dan meningkatkan kualitas kelembagaan atau organisasi bank sampah, baik di tingkat unit per RT dan RW, bank sampah sektoral di kecamatan hingga bank pusat,”ungkap Saharuddin Ridwan, Kamis (10/5/2018).
Dia memaparkan, terdapat kurang lebih 1000 bank sampah di seluruh Kota Makassar. Namun tidak semua intens menyetorkan sampahnya. Dia menyebut sekitar 60 persen yang aktif dan intens menyetor sampah ke bank sampah pusat.
“Progres kita secara kuantitas ada 1000. Tapi tidak semua intens menyetor sampah. Hanya sekitar 600 anak yang aktif. Makanya kita terus berupaya bersinergi bank sampah unit dengan RT dan RW,” katanya.
Saharuddin mengucapkan, serapan sampah setiap harinya berada di kisaran 5 hingga 10 ton. Berdasarkan informasi total sampah yang dihasilkan Kota Makassar mencapai 1000 hingga 1200 ton per hari. Sehingga dia menilai, hal ini belum cukup.
“Serapan sampah harus ditingkatkan dari bank unit ke pusat. Tiap hari itu 5-10 ton dijemput. Kota Makassar itu menghasilkan 1000 sampai 1200 ton perhari, kita baru reduksi 10. Potensi serapan sampah kita lebih besar, tentunya hasilnya bisa lebih maksimal,” ujarnya.
Dia mengaku, jika gairah warga untuk membuat bank sampah unit sangat besar. Terdapat beberapa keuntungan khususnya bagi RT maupun RW.
“Bank sampah itu salah satu indikator RT dan RW. Ini saja dipenuhi, indikator yang lain bisa mengikuti. Misalnya restribusi sampah, kebersihan lingkungan dan lain-lain,” katanya.
Armada pengangkut, menurutnya masih perlu penambahan, masyarakat terus bergairah buat bank sampah. Dia menyebutkan, salah satu indikator sebuah kota bisa dikatakan maju dan berhasil, yakni reduksi sampah.
Relaunching program yang digelar di UPTD Bank Sampah Pusat, Toddopuli ini dihadiri Pj. Sekda kota Makassar, A. Muh. Yasir, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Azis Hasan, Ketua Tim PP MTR, Mukhtar Tahir dan para Direktur Sampah se-Kota Makassar.(*)